JAKARTA - Meski sudah diberi jabatan enak sebagai Komisaris Utama BNI 46, Rizal Ramli menegaskan dirinya tidak akan mengurangi sikap kritisnya terhadap Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya tegaskan, tidak akan terjadi perubahan sikap lantaran jabatan sekarang di Bank BNI-46 sebagi Komut," kata Rizal Ramli, usai diskusi hasil survey IndoBarometer Jelang Enam Bulan Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Senin (6/4).
Dia pun lantas mengingat-ingat ketika era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu dirinya juga diberi kepercayaan sebagai Komisaris Utama di PT Semen Gresik Group (Persero) Tbk. “Tapi dalam posisi Komut (PR Semen Gresik Group) Tbk, saya masih memimpin aksi demo hingga dipecat bahkan nyaris masuk penjara," ungkapnya.
Begitu juga dengan posisi sekarang, Rizal menegaskan akan tetap kritis memberikan masukan kepada penguasa. "Tetap kritis dan tidak akan tutup mata terhadap berbagai ketidakberesan dalam mengelola negara dan BUMN," tegasnya.
Soal pengelolaan BUMN yang cenderung merugi, Rizal menduga hal itu terjadi karena ada praktik korupsi yang terjadi di hampir seluruh perusahaan pelat merah. "BUMN rugi itu karena korupsi hingga perlu disuntik dengan APBN," ungkapnya.
Terakhir, dia menyarankan Presiden Jokowi untuk meniru Presiden Amerika Serikat Jhon F Kennedy dan Ronald Reagen serta Soeharto. "Tiga presiden itu sesungguhnya berkemampuan sangat standar. Tapi karena dia didampingi orang hebat, maka mereka bisa merubah wajah negaranya," pungkas Rizal Ramli.(fas/jpnn)