Singapura masih menjadi kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Siap-siap bagi para turis atau yang ingin menetap di kota ini untuk merogoh kocek lebih dalam.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit (EIU), daftar kota dengan biaya hidup paling mahal masih belum berubah. Di bawah Singapura ada kota Paris (Prancis), Oslo (Norwegia), Zurich (Swiss), dan Sydney (Australia).
Dikutip dari BBC, Rabu (4/3/2015), survei ini dilakukan terhadap 133 kota di dunia dan menempatkan New York sebagai basis atau pembandingnya. Survei membandingkan biaya lebih dari 160 aspek layanan dan produk termasuk harga makanan, pakaian, dan tagihan listrik.
Survei ini dilakukan untuk perhitungan bagi ekspatriat dan turis yang suka bepergian.
Di Singapura, harga makananan lebih mahal 11% dibanding apa yang dijual di New York. Sementara soal pakaian, harga di Singapura setara dengan Seoul (Korea Selatan).
"Harganya 50% lebih mahal dari New York," sebut EIU.
Lebih jauh lagi, izin mengurus sertifikat kepemilikan yang rumit di Singapura membuat harga mobil menjadi mahal. Biaya transportasi di kota ini pun hampir 3 kali lebih mahal dibanding New York.
Tahun lalu, Singapura menggeser Tokyo yang menjadi kota dengan biaya hidup termahal di dunia pada 2013. Ibu kota Jepang itu anjlok ke posisi ke-11 tahun ini disebabkan pelemahan mata uangnya terhadap dolar AS dan juga ekonomi yang tengah melambat.
Pergerakan nilai mata uang asing memang berpengaruh terhadap biaya hidup di beberapa kota. Contoh lainnya adalah Caracas di Venezuela. Lemahnya mata uang Venezuela membuat posisi Caracas anjlok 124 peringkat, dari awalnya ke-6 termahal kini menjadi salah satu kota dengan biaya hidup termurah.
Penting untuk dicatat bagi para traveller, kota dengan biaya hidup termurah adalah Karachi (Pakistan) serta beberapa kota di India seperti Mumbai, Bangalore, dan Chennai.
Survey EIU menyebut, upah rendah dan sejumlah bahan pokok yang disubsidi pemerintah membuat kota-kota tersebut menjadi kota termurah untuk urusan biaya hidup. Bulan lalu, bank sentral India menyebutkan ada penurunan harga buah dan sayuran yang signifikan.