Promosi dan Iklan Gratis Balikpapan

Minggu, 25 Januari 2015

Penyebab Kegagalan Bisnis MLM

Penyebab Kegagalan Bisnis MLM - Multi Level Marketing adalah merupakan salah satu bisnis, yang selain akan mengembangkan potensi diri seseorang tetapi juga cukup menjanjikan dari segi finansial. Sistem rekruitmen yang yang cukup unik, secara tidak langsung juga akan membuat diri seseorang menjadi semakin mandiri dengan tanpa adanya batasan-batasan dalam hal pengembangan serta peningkatan kreativitas dan inovasi.

Selain banyak yang berhasil dalam bisnis ini, juga banyak dijumpai yang gagal dikarenakan tidak memahami dan sabar dalam melaksanakannya. Adapun faktor-faktor pencetus timbulnya kegagalan tersebut adalah :

1. NO MINDSET.
Mindset harus jelas dan jadikan MLM ini bukan hanya semata-mata hobi tetapi adalah bagian dari bisnis murni sehingga tingkat keseriusan dan keuletan, bisa mencapai titik optimal.
("Paying attention to simple little things that most men neglect makes a few men rich". Henry Ford)

2. NO SERVE.
Dalam bisnis ini, faktor pelayanan adalah prioritas utama. Hari ini, bisa saja konsumen tidak membeli dikarenakan tidak ada kebutuhan atau masih ragu dan bimbang akan manfaat-manfaat dari produk / servis. Tetapi keesokan hari atau lusa, tidaklah tertutup kemungkinannya bahwa mereka akan membelinya dikarenakan sudah ada kebutuhan atau telah dimengerti dengan baik akan manfaat-manfaat dari produk. First impression haruslah yang terbaik.
("Most people have no idea of the giant capacity we can immediately command when we focus all of our resources on mastering a single area of our lives". Anthony Robbin)

3. NO VALUE.
Umumnya, kegagalan akan terjadi jika produk / servis hanya ditawarkan sebatas kulit luar saja, misalnya packaging, characteristic, price yang kompetitif, dll. Ini bukanlah "need" konsumen. Kebutuhan konsumen adalah bagaimana dengan value dari produk / servis ini, baik atau buruk. Jika baik, mereka pasti akan membelinya walaupun harganya lebih mahal. Contoh kasus, walaupun sama-sama mobil dengan fungsi yang sama pula, harga mobil merek Mercedes Benz "jauh" lebih mahal jika dibandingkan dengan mobil merek Toyota. Mengapa bisa demikian ? Karena "value"-nya berbeda.
("I'm a great believer in luck, and I find that the harder I work, the more I have of it". Thomas Jefferson)

4.NO SELLING.
Walaupun produk / servisnya adalah The Best tetapi jika tidak ada kemampuan atau kemauan untuk menjual, hasilnya akan tetap nol. Dalam bisnis MLM, Anda harus rajin dan semangat mencari tahu kebutuhan orang dan memberikan solusi terbaik dengan menggunakan produk / servis yang ditawarkan.
("Visualize this thing you want. See it, feel it, believe in it. Make your mental blueprint and begin". Robert Collie)

5. NO RECORD.
Database atau catatan konsumen, perlu dimiliki agar bisa dijadikan sebagai salah satu acuan untuk introspkesi diri dan juga pengevaluasian dalam penerapan keputusan, apakah selama ini sudah benar atau salah?
("What people say, what people do, and what they say they do are entirely different things". Margaret Meade)

6. NO DIFFERENTIATE ACCOUNT.
Agar senantiasa termotivasi, account pribadi dengan bisnis ini harus terpisah. Tujuannya adalah agar lebih jelas diketahui apakah bisnis MLM yang Anda ikuti sesuai / cocok dengan bakat atau tidak. Di samping itu, juga akan memotivasi diri seseorang semakin giat / semangat jika rekeningnya semakin hari semakin bertambah banyak.
("The secret of success is constancy of purpose". Benjamin Disrael)

7. NO GOAL.
Sasaran yang ingin dicapai harus jelas dan terarah. Di samping itu, juga harus dibuat perencanaan yang jelas dan realitis mengenai kapan dan dimana harus dicapai agar energi tidak terbuang sia-sia.
("To get what you want; stop doing what isn't working". Dennis Weave)

8. NO ACTION PLAN.
Tanpa adanya action plan sama ibaratnya dengan orang buta yang jalannya meraba-raba yang tidak tahu jelas ke mana, mengapa, dan bagaimana tujuannya bisa dicapai.
("People with goals succeed because they know where they are going... it's as simple as that". Earl Nightingale)

9. NO EVALUATION.
Tidaklah mungkin akan bisa diketahui, metode ini benar atau salah jika tindak ada evaluasi. Melalui pengevaluasian akan bisa diterapkan keputusan yang bijak, metode mana lebih efektif dan efisien untuk mencapai sasaran.
("Strong lives are motivated by dynamic purposes" Kenneth Hildebrand)

10. NO VISION.
Agar bisa fokus dan konsentrasi dalam pencapaian sasaran, visi harus dimiliki. Demikian pula sebaliknya, tanpa adanya visi yang jelas maka apapun akan susah dicapai karena tidak ada pedomannya.
("Focus on where you want to go, not on what you fear". Anthony Robbins)

Dari berbagai sumber | Penulis : Peter Lim

Previous
Next Post »