Jakarta,- Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan perseroan masih menunggu arahan pemerintah menyusul wacana penaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) penugasan yang akan direalisasikan pada 1 April 2015.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan kembali menaikkan harga BBM seiring pelemahan nilai tukar (depresiasi) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang beberapa waktu lalu berada di level Rp 13 ribu per dolar.
"Soal penaikan dan harga masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah," ujar pria yang kerap dipanggil Abe ini di Jakarta, Selasa (24/3).
Akan tetapi Bambang bilang meskipun harga BBM bersubsidi dan BBM penugasan diusulkan naik, namun Pertamina belum berencana menaikkan harga jual produk BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Plus dalam waktu dekat. Seperti yang diketahui untuk BBM non subsidi, perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah tersebut memiliki wewenang untuk menentukan harga tanpa harus menunggu persetujuan pemerintah.
"Kalau itu belum lah," tuturnya singkat.
Kemarin Kementerian ESDM menyatakan akan kembali menaikan harga jual BBM penugasan menyusul pelemahan harga nilai tukar rupiah. Selain itu, naiknya harga BBM bulan depan juga tak lepas dari rencana pemerintah yang akan mulai menerapkan pencampuran bahan bakar nabati (BBN) sebesar 15 persen dalam setiap liter BBM.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji masih enggan berbagi informasi mengenai besar kenaikan untuk produk premium dan solar. "Ada kenaikan awal April. Besarannya sedang dihitung," tuturnya.
- CNN Indonesia -